Tidak boleh memakai Aksesoris dan Pakaian Ketat Pada Lengan dengan Akses Cuci Darah (AV Shunt), Mengapa?

 

“Dok, saya adalah pasien cuci darah yang sudah menjalani operasi cimino. Saya dianjurkan untuk menjaga cimino saya dengan tidak memakai aksesoris seperti jam tangan dan pakaian ketat di lokasi cimino. Kira-kira kenapa ya, Dok?"


Pertanyaan di atas sering sekali dipertanyakan oleh pasien cuci darah kepada dokter yang merawat mereka. Sebenarnya bagaimana penjelasannya?


AV shunt, atau orang awam lebih mengenal operasi cimino, adalah prosedur operasi kecil yang bertujuan menghubungkan pembuluh arteri dengan pembuluh vena. 

Pembuluh arteri bertugas membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh vena membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Kedua pembuluh darah tersebut disatukan. Operasi ini dilakukan atas dasar indikasi sebagai akses cuci darah/hemodialisa pada pasien dengan gagal ginjal kronis.


Operasi AV shunt dilakukan di daerah pergelangan tangan dengan anestesi (bius) lokal, sehingga memberikan sensasi mati rasa pada daerah operasi. Pada anak kecil atau pada pasien yang tidak koperatif, akan dilakukan anestesi umum sehingga pasien berada dalam keadaan tertidur saat operasi berlangsung.


Prosedur ini biasa berlangsung kurang lebih satu jam, setelah itu pasien diobservasi dan diperbolehkan pulang.


Akses cuci darah yang telah terpasang tidak dapat langsung digunakan. Cimono membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk “matang”.


Ada beberapa hal yang harus dipatuhi pasien agar akses darah tersebut dapat terawat dengan baik, seperti menjaga luka operasi tetap kering sampai benar-benar sembuh, mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter, istirahat yang cukup, memposisikan lengan lebih tinggi dari kepala dan latihan meremas bola karet untuk mematangkan cimino.


Selain itu, ada satu hal yang menarik dalam merawat cimino, yakni tidak diperbolehkan untuk memakai aksesoris, seperti jam tangan atau pakaian ketat, pada daerah cimino. Mengapa?

Menggunakan aksesoris seperti jam tangan, gelang dan pakaian ketat mungkin bagi sebagian orang menjadi suatu kebutuhan demi menjaga penampilan agar tetap eksis. Namun bagi pasien gagal ginjal kronis yang sudah ada akses cuci darah (AV shunt) menggunakan aksesoris dan pakaian ketat sangatlah tidak dianjurkan.


 Ini Makna Kepribadian Dilihat dari Cara Pakai Jam Tangan, Anda ...


Seperti yang dibahas sebelumnya, akses cuci darah harus mengalami pematangan (maturitas) sebelum dapat digunakan. Beberapa hal yang dibutuhkan dalam proses pematangan ini adalah aliran darah yang harus terjaga lancar.


Pasien dapat memantau aliran darah tersebut lancar dengan cara meraba daerah disekitar operasi apakah terdapat getaran ‘thrill’. Jika masih terdapat thrill yang kuat, dapat dipastikan aliran darah pada akses cuci darah masih cukup baik.


Jika kita menggunakan aksesoris, seperti jam tangan, gelang dan pakaian ketat terutama di daerah lengan, maka pada daerah tersebut akan terjadi bendungan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya hambatan aliran darah pada akses cuci darah, sehingga dapat menghambat maturitas akses cuci darah tersebut. Cimino pun berisiko tidak dapat digunakan di kemudian hari.


Selain itu, aliran darah juga akan semakin mengecil dan akan menyulitkan tenaga medis dalam melakukan penusukan dan meningkatkan risiko untuk dilakukan penusukan di daerah lainnya.

Jika maturitas akses cuci darah tersebut gagal, maka dokter mungkin memilih opsi untuk dilakukannya operasi ulang di tempat yang lain untuk membuka akses baru. Hal ini tentu sangat merugikan pasien.

Alasan penggunaan aksesoris dan pakaian ketat tidak dianjurkan bagi pasien dengan akses cuci darah karena dapat mengganggu pematangan akses tersebut, serta dapat menyebabkan akses tersebut gagal untuk digunakan.


Perawatan akses cuci darah pun sangat penting. Menjaga kebersihan akses, melatih dengan bola karet, dan menjaga luka tetap kering sampai sembuh sangat perlu diperhatikan demi menjaga proses maturitas cimino.


Penulis: Abed Nego Okthara

Editor: Andika Hilman


Referensi

1.     Sidawy AN. Arteriovenous Haemodialysis Access in Rutherford: Vascular Surgery, 6th ed. Editor: Rutherford RB. Elsevier, New York 2005, p: 1669-75

2.     Woo, et al. Arteriovenous Graft Creation for Hemodialysis and It’s Complications.2018

3.     Santoro, et al. Vascular Access for Hemodialysis: Current Perspectives. Int J Nephrol Renovasc Dis. 2014, p: 281-94.


Share this post