Pemeriksaan Fisik - DVT (Deep Vein Thrombosis)

Kali ini kita akan membahas pentingnya anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pemeriksaan DVT.


Faktanya, anamnesis dan pemfis (pemeriksaan fisik) hanya mendukung 20-30% diagnosis DVT.


‘Gold standard’ pemeriksaan DVT sendiri adalah venography/phlebography. Namun teknik ini tidak terlalu disarankan karena menyebabkan tromboemboli (lepas). Prosedur venography cukup sederhana, yaitu tinggal memasukkan materi radiograhic ke vena di kaki pasien, kemudian dilakukan pemeriksaan dengan X-ray.


Walaupun anamnesis dan pemfis bukan gold standard, tetapi cara paling cepat untuk membuat diagnosis banding/differential diagnosis DVT memang melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Maka dari itu, mari kita bahas sama-sama!


ANAMNESIS

Pasien biasanya datang dengan pembengkakan pada ekstremitas bawah pada satu sisi. Keluhan dapat disertai dengan nyeri, kemerahan (atau bahkan kebiruan), dan hangat.

Jika sudah ada emboli di paru, gejala DVT disertai dengan:

a. Tiba2 nafas pendek

b. Nyeri dada, memburuk ketika tarik nafas dalam/batuk

c. Pusing, mau pingsang

d. Muntah darah


PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi: Eritrema, sianosis (pada obstruksi kronik), edema, dilatasi yang superfisialis

Palpasi: Nyeri tekan, akral hangat, palpable cord (palpable thrombotic vein)


PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

1. Homan’s sign (8—56% kasus)

Positif pada spasme otot betis, nerogenic leg pain, ruptur kista baker, selulitis

Lutut fleksi dan dorsofleksi ankle secara tiba tiba. Respon: nyeri pada betis.


2. Pratt sign: peremasan (squeezing) pada otot betis akan memicu rasa nyeri


3. Louvel sign: perburukan nyeri selama perjalanan penyakit trombotik, disertai batuk dan bersin


4. Lowenber sign: Paska infllasi sphygmomanometer cuff pada setiap betis, nyeri dirasakan pada betis yang sakit pada tekanan yang rendah dibanding sisi sehat

Berikut adalah Wells score untuk DVT



Keterangan :

Poin ≥ 1 Cenderung bukan DVT

Poin ≥ 2 Cenderung DVT


Begitulah sedikit penjelasan mengenai DVT. Untuk selanjutnya, stay tune dengan follow akun instagram VSC agar kamu tidak ketinggalan notifikasi ketika artikel kami sudah keluar.


Semangat belajar terus, Vascularist!


Penulis: Andika Hilman

Sumber:

-         Catatan pribadi

-         http://anakfk.weebly.com/deep-vein-thrombosis.html

Sumber gambar:

-         https://www.pinterest.com/pin/643944446691033665/

-         http://anakfk.weebly.com/deep-vein-thrombosis.html

Share this post